Nih Mitos Rumah Tusuk Sate Berdasarkan Fengshui, Tabiat Jawa, Dan Islam
Posisi Rumah Tusuk Sate
Secara sederhana, rumah tusuk sate yaitu rumah yang posisinya terletak di totokan jalur pertigaan sebuah jalanan. Keberadaan rumah ini sanggup dilihat menyerupai memotong salah satu jalur pertigaan sehingga nampak menyerupai jalan buntu. Dalam dunia properti, rumah dengan posisi semacam ini biasanya akan sulit dijual. Kepercayaan masyarakat terkait klenik dan mitos seputar posisi rumah tusuk sate yang dianggap sanggup membawa kesialan membuatnya menjadi jarang diminati. Secara sederhana, posisi rumah tusuk sate sanggup Anda lihat pada gambar ilustrasi berikut ini!Rumah Tusuk Sate berdasarkan Adat Jawa
Dalam kepercayaan akhlak masyarakat Jawa, rumah dengan posisi tusuk sate memang dianggap sanggup membawa kesialan bagi setiap orang yang menghuninya. Selain dipercaya sebagai daerah terakumulasinya energi negatif di suatu wilayah pemukiman, rumah tusuk sate juga diyakini sebagai daerah jin, demit, dan segala mahluk jahat lainnya berkumpul. Bukan hanya isapan jempol belaka, anggapan ini memang sering kali terbukti dengan adanya kejadian absurd yang dialami para pemilik rumah tusuk sate.Salah satu yang pertanda mitos rumah tusuk sate yaitu paman saya sendiri. Rumah dia memang berada persis di ujung jalan sebuah pertigaan. Setelah kepindahannya 8 tahun yang kemudian ke rumah itu, paman saya menjadi sering sakit-sakitan. Kendati demikian, penyakit yang dideritanya tidak pernah sanggup terdeteksi oleh ilmu medis. Sebagian percaya kalau penyakit paman saya itu yaitu guna-guna, sebagian lain meyakini bahwa penyakit tersebut timbul dari kesialan posisi rumah tusuk sate. Namun, semenjak 2 tahun yang lalu, paman saya sudah pindah rumah dan kenyataannya penyakit dia berangsur-angsur membaik.
Mitos rumah tusuk sate juga telah dibuktikan oleh pengalaman saudara dari tetangga saya. Saya tahu kisah itu ketika mengobrol membahas posisi rumah tusuk sate paman saya dengan segala kisah mistis dibaliknya. Tetangga saya berkisah bahwa saudaranya di Jambi juga mempunyai rumah dengan posisi tusuk sate. Ia pun terus mengalami sakit-sakitan selama beberapa tahun sesudah mendiami rumah tersebut hingga alhasil meninggal dunia 3 tahun yang lalu.
Selain kedua kisah kesialan tersebut, beredar juga banyak kisah lainnya yang membahas ihwal imbas jelek mendiami rumah dengan posisi tusuk sate, contohnya rumah tangga jadi berantakan, salah satu anggota keluarga mengalami stress dan gila, hingga kisah pengalaman kemunculan mahluk halus di rumah tusuk sate.
Banyaknya kisah dan pengalaman kesialan mendiami rumah tusuk sate memang sedikit banyak mensugesti betapa mitos ini menjadi sangat dipercaya oleh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang bersuku Jawa. [ : Primbon Haid]
Rumah Tusuk Sate berdasarkan Fengshui
Dari pandangan ilmu fengshui, rumah dengan posisi tusuk sate juga dianggap mempunyai posisi yang jelek bila dipakai sebagai rumah tinggal. Energi negatif akan berkumpul pada rumah dengan posisi ini. Selain itu, ditinjau dari fatwa udara yang terlalu kencang, bisingnya bunyi kendaraan, serta sorot lampu kendaraan yang mengenai jendela rumah, juga dianggap mensugesti ketidaknyamanan para penghuni rumah ini. Percaya atau tidak, yang terang mitos rumah tusuk sate berdasarkan fengshui memang tampak lebih logis dibandingkan dengan apa yang dijelaskan dalam akhlak Jawa.Rumah Tusuk Sate dalam Islam
Kendati berdasarkan akhlak Jawa dan Fengshui, rumah tusuk sate dianggap sanggup membawa sial dan keburukan, namun dalam pandangan Islam hal ini justru tidak dibenarkan. Dalam islam, mempercayai bahwa kesialan sanggup diperoleh sebab imbas posisi rumah dianggap merupakan salah satu bentuk thiyyarah. Thiyyarah yaitu mempercayai bahwa ia akan mengalami kesialan sebab melihat, mendengar, atau mengalami sesuatu.“Thiyyarah yaitu kesyirikan, thiyyarah yaitu kesyirikan, thiyyarah yaitu kesyirikan.” (HR Tirmidzi)
Sebagaimana tercantum dalam hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, thiyyarah yaitu salah satu bentuk kesyirikan. Jika seseorang telah meyakini thiyyarah maka sama dengan baginya telah mengetuk pintu kesyirikan dan masuk ke dalamnya. Dengan kata lain, ia telah melepaskan diri dari ketawakalan kepada Alloh sebab mempunyai ketakutan dan ketergantungan melainkan hanya kepada Alloh semata. Oleh sebab itu, mitos rumah tusuk sate dalam Islam sangat haram dan dihentikan diyakini dan dipercayai.
Menyiasati dan Menangkal Mitos Rumah Tusuk Sate
Terlepas dari apakah Anda hendak percaya atau mengabaikan mitos seputar rumah tusuk sate yang dijelaskan dalam akhlak Jawa dan fengshui, kami tetaplah menyarankan Anda untuk menghindari membangun rumah tinggal di tanah yang berposisi tusuk sate. Pasalnya, bagaimana pun, rumah dengan posisi yang letaknya di ujung jalan memang akan terasa tidak nyaman, bising, gampang berdebu, dan lain sebagainya.Akan tetapi, bila sebab keadaan atau terpaksa membangun rumah di posisi tanah tusuk sate, maka kami menganjurkan Anda untuk menyiasati segala dampak jelek posisi tersebut dan sekaligus menangkal segala mitos sial yang mungkin saja sanggup terjadi. Beberapa cara menyiasati posisi rumah tusuk sate yang kami sarankan di antaranya.
- Dirikanlah sebuah toko atau warung di depan rumah sebab selain sanggup menangkal imbas energi negatif yang datang, berdasarkan akhlak Jawa, posisi rumah tusuk sate justru akan sangat menguntungkan bagi perjuangan dagang.
- Buatlah pagar pembatas di serpihan depan rumah untuk menolak energi negatif menyerupai angin, debu, kotoran lainnya, dan niat jahat maling.
- Tanamlah banyak sekali pohon rindang di depan rumah. Pohon rindang akan membuat energi negatif terserap ke dalam pohon sebelum mencapai rumah Anda. ia juga akan sangat membantu membuat pencahayaan yang baik di rumah Anda.
- Tanamlah pohon bambu kuning dan letakan cermin di depan rumah sebagai penangkal kesialan. Saran ini berasal dari budaya akhlak Jawa.
- Buat pintu utama supaya tidak menghadap pribadi ke jalan. Saran ini berasal dari kajian ilmu Fengshui.
Nah, demikianlah pembahasan yang sanggup kami sampaikan ihwal mitos posisi rumah tusuk sate dalam pemahaman akhlak Jawa, fengshui, dan kajian Islam. artikel ini hanya merupakan sebuah sumbang saran dan bila ada kesalahan di dalamnya, kami mohon maaf. Percaya atau tidak semuanya diserahkan kembali kepada Anda yang hendak menjalaninya. Semoga bermanfaat!
Related Posts